Director : Rob Reiner
Writer : Justin Zackham
Genre : Adventure, Comedy, Drama
Awards : 3 nominations
Cast : Jack Nicholson (Edward Cole), Morgan Freeman (Carter Chambers)
Seorang Mekanik Carter Chambers dan seorang miliarder pemilik rumah sakit besar Edward Cole dirawat inap sekamar di sebuah rumah sakit karena didiagnosa memiliki kanker.
Mereka menjadi teman karena berada dalam satu kamar. Carter adalah seorang sejarawan amatir berbakat yang ingin menjadi profesor di bidang sejarah, tapi di masa mudanya ia mengalami banyak masalah karena itu ia hanya bisa menjadi seorang montir di sebuah bengkel. Sementara Edward bercerai empat kali, seorang kaya raya, memiliki rumah sakit dan juga cukup mempunyai banyak masalah, ia mempunyai seorang asisten, Matius, biasa dipanggil Thomas, yang terkadang kesulitan menghadapi tuannya tersebut. Edward menyuruh Matius supaya melayani setiap keinginan Carter termasuk dokter di rumah sakit yang ia tempati sebagai perawatannya. Karena sebelumnya terjadi kesenjangan sosial, ketika bagaimana pihak rumah sakit lebih melayani dengan baik Edward daripada merawat Carter. Carter mulai menulis daftar hal-hal yang harus dilakukan sebelum hidupnya berakhir. Karena ia mengetahui bahwa hidupnya hanya mampu bertahan selama satu tahun. Awalnya Carter hanya iseng menulisnya, namun ketika Edward melihatnya, dia mendesak Carter untuk melakukan segala hal yang diinginkan dan menulisnya sebagai daftar pada sebuah kertas, dan Edward yang akan menanggung semua biayanya. Setelah dibujuk, Carter akhirnya setuju dengan rencana itu, walaupun istri Carter menolaknya.
Mereka memulai dengan berkeliling dunia, mengemudi mobil balap, terjun payung, memanjat Piramida, dan bersafari singa di Afrika. Mereka membicarakan kopi langka dengan rasa aneh. Mereka juga berbicara tentang iman dan keluarga dan masih banyak lagi. Carter berbicara tentang hubungan dia dan istrinya, sementara Edward mengungkapkan bagaimana hubungannya yang sudah tidak akur lagi dengan putri kesayangannya.
Di Hong Kong, Edward menyewa seorang PSK (Rowena Raja) untuk Carter, yang belum pernah berhubungan seks selain dengan istrinya. Carter menolak dan meminta untuk pulang, dan ingin membalas kebaikan Edward karena sudah mengajaknya keliling dunia dengan menolongnya untuk berbaikan dengan putrinya. Edward merasa emosi, karena sebenarnya ia tidak ingin dibantu oleh siapapun. Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Ketika hendak beristirahat mendadak Carter kejang dan ia segera dilarikan ke rumah sakit. Kanker telah menyebar ke otaknya. Edward, merasa bersalah karena sudah marah terhadap Carter segera mengunjunginya. Mereka banyak bercerita kembali mengenai liburan mereka, mereka tertawa sampai terbahak-bahak dan Carter merasa tertolong. Masih ada rencana yang belum terselesaikan dari daftar yang sudah mereka buat. Carter meminta Edward untuk menyelesaikan rencananya demi dia, bila ia gagal dalam operasi yang akan dilakukan. Dan benar, Carter meninggal karena operasi tidak berhasil menyembuhkan dia.
Edward memberikan pidato di pemakamannya, menjelaskan bahwa ia dan Carter pada awalnya tidak saling mengenal, ia mengatakan bahwa tiga bulan terakhir adalah yang terbaik bagi dirinya (Edward). Setelah itu Edward juga berbaikan dengan putrinya. Dia tidak hanya diterima kembali, tetapi juga diperkenalkan kepada cucunya yang baru ia lihat untuk pertama kalinya. Salah satu rencana dalam daftar yang ditulis oleh Edward dan beum dilakukan adalah mencium wanita tercantik di dunia, dan ia kini sudah menyelesaikan daftarnya dengan mencium cucunya yang seorang perempuan
Dalam epilog, Edward mampu sembuh dari penyakit kanker yang dideritanya dan hidup hingga usia 81 tahun, dan salah satu keinginannya adalah ketika ia meninggal ia ingin abunya dibawa ke puncak Himalaya. Matthew melakukan keinginan terakhir Edward dengan meletakkan abu Edward bersama dengan abu Carter di puncak Himalaya, sebagai salah satu rencana terakhir yang belum dilaksanakan dalam daftar yang sudah pernah Edward dan Carter rencanakan yaitu menyaksikan hal yang agung.
Mereka memulai dengan berkeliling dunia, mengemudi mobil balap, terjun payung, memanjat Piramida, dan bersafari singa di Afrika. Mereka membicarakan kopi langka dengan rasa aneh. Mereka juga berbicara tentang iman dan keluarga dan masih banyak lagi. Carter berbicara tentang hubungan dia dan istrinya, sementara Edward mengungkapkan bagaimana hubungannya yang sudah tidak akur lagi dengan putri kesayangannya.
Di Hong Kong, Edward menyewa seorang PSK (Rowena Raja) untuk Carter, yang belum pernah berhubungan seks selain dengan istrinya. Carter menolak dan meminta untuk pulang, dan ingin membalas kebaikan Edward karena sudah mengajaknya keliling dunia dengan menolongnya untuk berbaikan dengan putrinya. Edward merasa emosi, karena sebenarnya ia tidak ingin dibantu oleh siapapun. Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Ketika hendak beristirahat mendadak Carter kejang dan ia segera dilarikan ke rumah sakit. Kanker telah menyebar ke otaknya. Edward, merasa bersalah karena sudah marah terhadap Carter segera mengunjunginya. Mereka banyak bercerita kembali mengenai liburan mereka, mereka tertawa sampai terbahak-bahak dan Carter merasa tertolong. Masih ada rencana yang belum terselesaikan dari daftar yang sudah mereka buat. Carter meminta Edward untuk menyelesaikan rencananya demi dia, bila ia gagal dalam operasi yang akan dilakukan. Dan benar, Carter meninggal karena operasi tidak berhasil menyembuhkan dia.
Edward memberikan pidato di pemakamannya, menjelaskan bahwa ia dan Carter pada awalnya tidak saling mengenal, ia mengatakan bahwa tiga bulan terakhir adalah yang terbaik bagi dirinya (Edward). Setelah itu Edward juga berbaikan dengan putrinya. Dia tidak hanya diterima kembali, tetapi juga diperkenalkan kepada cucunya yang baru ia lihat untuk pertama kalinya. Salah satu rencana dalam daftar yang ditulis oleh Edward dan beum dilakukan adalah mencium wanita tercantik di dunia, dan ia kini sudah menyelesaikan daftarnya dengan mencium cucunya yang seorang perempuan
Dalam epilog, Edward mampu sembuh dari penyakit kanker yang dideritanya dan hidup hingga usia 81 tahun, dan salah satu keinginannya adalah ketika ia meninggal ia ingin abunya dibawa ke puncak Himalaya. Matthew melakukan keinginan terakhir Edward dengan meletakkan abu Edward bersama dengan abu Carter di puncak Himalaya, sebagai salah satu rencana terakhir yang belum dilaksanakan dalam daftar yang sudah pernah Edward dan Carter rencanakan yaitu menyaksikan hal yang agung.
0 komentar:
Post a Comment